Contoh Source Code Algoritma menggunakan Aplikasi Dev C++
C++ adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Bjarne Stroustrup dan merupakan pengembangan dari bahasa C yang dikembangkan duluan pada awal tahun 1970. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara bahasa C++ dengan bahasa C adalah adanya dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming) pada bahasa C++, sedangkan bahasa C lebih cenderung ke bahasa prosedural. Sedangkan Dev C++ sendiri adalah aplikasi pembuat program c++ yang dikembangkan oleh Bloodshed. Aplikasi ini memiliki grafis IDE (Integrated Development Environtment) dengan fitur lengkap yang mampu membuat program / konsol berbasis C/C++ menggunakan sistem kompiler MinGW yang pada dasarnya adalah sistem compiler yang sebagian besar versi linux.
Pada umumnya, bahasa pemrograman C menggunakan dua konsep, yaitu data dan algoritma. Data merupakan bahan yang akan diproses, sedangkan fungsi algoritma menjadi metode pengolahannya. Meskipun begitu, penggunaan bahasa prosedural seperti bahasa pemrograman C sangat tidak efisien untuk pembuatan software, khususnya untuk software skala menengah ke atas. Hal tersebut karena bahasa pemrograman bisa menimbulkan banyaknya perulangan, percabangan, dan kode yang harus diketik. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan bahasa pemrograman C itulah, yang membuat bahasa pemrograman C++ dikembangkan.
Berikut contoh coding menggunakan c++ sederhana yang bisa dilakukan untuk berlatih, dan bisa di praktekan sendiri :
1. Program konversi bilangan dalam satuan jam, menit, dan detik.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main (){
int jam =3600;
int menit =60;
int a, b, c, d, e, f;
a=4*jam+56*menit+12;
b=3*jam+21*menit+56;
c=10*jam+34*menit+1;
d=8*jam+32*menit+31;
e=6*jam+42*menit+11;
f=a+b+c+d+e;
cout<<“hasil dari 4 jam 56 menit 12 detik ke detik adalah “<<a<<endl;
cout<<“hasil dari 3 jam 21 menit 56 detik ke detik adalah “<<b<<endl;
cout<<“hasil dari 10 jam 34 menit 1 detik ke detik adalah “<<c<<endl;
cout<<“hasil dari 8 jam 32 menit 31 detik ke detik adalah “<<d<<endl;
cout<<“hasil dari 6 jam 42 menit 11 detik ke detik adalah “<<e<<endl;
cout<<“jumlah total dari konversi tersebut adalah “<<f<<endl;
getch ();
}
|
2. Program konversi bilangan dari cm ke km, meter, dan cm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
int cm,m,km,a,b,c;
cout<<“konversi dari cm ke km,m,cm:”<<endl;
cout<<“masukan nilai a:”;
cin>>a;
km=a/100000;
b=a%100000;
m=b/100;
c=b%1000;
cm=c;
cout<<endl<<endl;
cout<<“km=”<<a/100000<<endl<<endl;
cout<<“m=”<<b/100<<endl<<endl;
cout<<“cm=”<<c<<endl<<endl;
getch ();
}
|
3. Program konversi bilangan desimal ke heksadesimal, biner, dan oktal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
|
cout<<“Program Konversi Bilangan\n\n”;
cout<<“Masukkan bilangan desimal : “;
cin>>input;
dectohex(input);
dectobin(input);
dectooc(input);
getch();
}
void dectobin(int input)
{
cout << input <<” dalam Biner adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c= input % 2;
input = input / 2;
}
while(counter>0)
{
cout << c;
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
void dectohex(int input)
{
cout << input <<” dalam Hexadesimal adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c= input % 16;
input = input / 16;
}
while(counter>0)
{
if(c==15)
{
cout<<“F”;
}
else if(c==14)
{
cout<<“E”;
}
else if(c==13)
{
cout<<“D”;
}
else if(c==12)
{
cout<<“C”;
}
else if(c==11)
{
cout<<“B”;
}
else if(c==10)
{
cout<<“A”;
}
else
{
cout<<c;
}
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
void dectooc(int input)
{
cout << input <<” dalam Oktal adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c= input % 8;
input = input / 8;
}
while(counter>0)
{
cout << c;
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
|
4. Program untuk menghitung akar persamaan kuadrat dari sebuah bilangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
#include <iostream>
#include <conio.h>
#include <math.h>
void main () {
float a,b,c,x1,x2;
cout<<“masukan nilai a : “;
cin>>a;
cout<<“masukan nilai b : “;
cin>>b;
cout<<“masukan nilai c : “;
cin>>c;
cout<<endl<<endl;
x1=(b+sqrt(b*b-4*a*c))/2*a*c;
x2=(b-sqrt(b*b-4*a*c))/2*a*c;
cout<<“x1=”<<x1<<endl<<endl;
cout<<“x2=”<<x2<<endl<<endl;
getch ();
}
|
5. Program untuk menghitung deret Fibonnaci dengan algoritma “looping for”
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
|
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
int a,b,c,i;
cout<<“program menghitung deret fibonaci”<<endl<<endl;
cout<<“masukan bilangan pertama=”;
cin>>a;
cout<<“masukan bilangan kedua=”;
cin>>b;
for (i=0; i<=10; i++){
c=a+b;
cout<<c<<endl;
a=b;
b=c;
}
getch ();
}
|
Komentar
Posting Komentar